Thursday, August 29, 2013



UJIAN NASIONAL BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

Oleh : Ilham Alfian Nor

http://www.aktualpost.com/2013/04/14/871/
Ujian Nasional menjadi hal yang kontroversi sejak diberlakukannya nilai batas kelulusan siswa. Banyak pemikir dan pengkritisi kebijakan pemerintah ini mengeluhkan, bahkan menggugat hal ini. Namun pemerintah masih bersikeras bahwa dengan cara demikian masih lebih baik untuk dilaksanakan dalam rangka penentuan kelulusan siswa. Tidak terhitung jumlah siswa yang telah menjadi korban dengan system ujian seperti sekarang. Tidak perduli, apakah siswa tersebut memiliki prestasi belajar yang bagus atau kurang bagus selama tiga tahun di bangku sekolah. Penentuannya adalah selama beberapa hari ujian nasional dilaksanakan.

Tuesday, January 15, 2013

Perbedaan Stres Kerja Antara Guru SMK yang Sertifikasi dan Non Sertifikasi Di Kota Banjarbaru


http://www.langitberita.com
Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat, Konsentrasi Manajemen Pendidikan, Tahun 2012
Siti Aisyah

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat stres kerja yang dialami guru yang sertifikasi dan non sertifikasi, serta mengetahui adanya perbedaan stres kerja antara guru yang sertifikasi dan non sertifikasi. Jenis penelitian ini adalah komparasi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru PNS SMK di Kota Banjarbaru yang terdiri dari 43 orang guru sudah sertifikasi dan 41 orang guru belum sertifikasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner. Pengukuran tingkat stress kerja menggunakan pengukuran gejala stress kerja dengan sub variable gejala fisik, gejala emosional, gejala intelektual, dan gejala interpersonal. Data dianalisis dengan menggunakan Uji t.
Hasil penelitian menunjukkan kelompok guru non sertifikasi mengalami stress kerja tingkat ringan dengan nilai rata-rata 1,824. Sedangkan kelompok guru sertifikasi juga mengalami stress kerja tingkat ringan dengan nilai rata-rata 1,798. Hasil perbandingan dengan menggunakan Uji t terlihat tidak ada perbedaan tingkat stress kerja yang signifikan antara guru non sertifikasi dan guru sertifikasi, dengan nilai signifikansi 0,805 (sig > 0,05).

Kata kunci : stress kerja, guru, sertifikasi

Thursday, May 5, 2011

Teori Belajar dari Sudut Pendekatan Lingkungan

Pendekatan pembelajaran yang bermakna akan membantu konsep-konsep yang ditemukan siswa selama proses pembelajaran mempengaruhi daya retensinya. Belajar memerlukan keterlibatan aktif baik berupa manipulasi langsung, penginderaan, maupun mengeksplorasi atas inisiatif sendiri. Memfokuskan hal-hal yang menarik bagi anak jauh lebih baik dibanding menarik perhatian mereka untuk melakukan aktivitas atas pilihan guru.

Monday, February 28, 2011

Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran

mediaipa.wordpress.com
Lingkungan dalam Ensikloppedia Indonesia (1983) adalah segala sesuatu yang ada di luar suatu organisme, meliputi: (1) lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia, suhu, cahaya, grafitasi, atmosfer, dan lainnya, (2) lingkungan hidup (biotik) , yaitu lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri dari organisme hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Menurut Zaidin (2000) dalam pengertian yang lain lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya.

Sunday, November 28, 2010

Nominasikan Blog Favorit Anda : The 2010 Edublog Awards

Bagi anda yang memiliki blog pendidikan yang jadi favorit serta sering dikunjungi, mari nominasikan dalam The 2010 Edublog Awards.
Dalam even kali ini dibuka untuk 23 kategori, yaitu :
1. Best individual blog
2. Best individual tweeter
3. Best group blog
4. Best new blog

Tuesday, October 5, 2010

Ragam Vegetasi di Ruang Terbuka Hijau Sekolah

www.merdeka.com
Berikut adalah beberapa vegetasi yang tumbuh di lingkungan SMAN 1 Banjarbaru.
1. Agave Amerika (Agave americana)
2. Akalifa (Acalypha wilkesiana)
3. Andong (Cordyline fruticosa)
4. Asoka (Saraca indica)
5. Bakungan (Hymenocallis litthoralis)
6. Bayam merah (Alternanthera amoena)
7. Beras Wutah (Dieffenbachia amoena)
8. Boroco (Celosia argentea)
9. Bougenvil (Bougainvillea glabra)
10. Bunga Lilin (Pachystachys lutea)

Thursday, September 30, 2010

Evaluasi Kesesuaian Program Keahlian SMK Terhadap Potensi Unggulan Daerah di Kota Banjarbaru

Oleh : Ibnu Yusa
Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Kebijakan strategis terkait dengan pemerataan dan perluasan akses pendidikan adalah memperluas akses terhadap pendidikan SMK sesuai dengan kebutuhan dan keunggulan lokal. Dengan demikian kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional lebih ditekankan pada perluasan akses SMK dari pada SMA. Arah kebijakan ini adalah untuk mencapai komposisi jumlah murid SMK dengan jumlah murid SMA dengan perbandingan 70 % : 30 %. Perluasan SMK ini dilaksanakan melalui penambahan program pendidikan kejuruan yang lebih fleksibel sesuai tuntutan pasar kerja yang berkembang.
Tujuan Penelitian ini, untuk mendiskripsikan sektor yang menjadi potensi unggulan daerah di Kota Banjarbaru, untuk menganalisis Program Keahlian SMK yang sesuai dengan potensi unggulan daerah di Kota Banjarbaru, dan menentukan prioritas terhadap pengembangan Program Keahlian SMK yang sesuai dengan potensi unggulan daerah di Kota Banjarbaru.
Metode yang digunakan dalam proses analisis data adalah, dengan cara dokumentasi tentang Program Keahlian dari tujuh SMK di Kota Banjarbaru, dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui potensi unggulan daerah, digunakan analisis LQ (Location Qoutien) PDRB daerah Kota Banjarbaru terhadap PDRB Propinsi Kalimantan Selatan. Selain itu juga analisis pertumbuhan ekonomi. Untuk mengetahui Program Keahlian SMK yang sesuai dengan potensi unggulan daerah digunakan analisis chek list berskala. Untuk menentukan prioritas terhadap pengembangan Program Keahlian yang sesuai dengan potensi unggulan daerah di Kota Banjarbaru, digunakan analisis IPA (Importance Performance Analysis).
Dari perhitungan LQ lima tahun series atas sembilan lapangan usaha, menunjukkan bahwa ada enam lapangan usaha yang merupakan sektor basis (unggulan) dan tiga lapangan usaha yang non basis.
Dari 18 Program Keahlian SMK yang ada, 16 diantaranya mendapatkan Chek List, ini berarti bahwa 16 Program Keahlian tersebut memang telah sesuai dengan potensi unggulan daerah Kota Banjarbaru. Selanjutnya dari 16 Program Keahlian tersebut dipilih satu Program Keahlian yang memiliki tingkat kesesuaian paling tinggi dengan potensi unggulan daerah untuk di analisis prioritas pengembangannya. Dari perhitungan skala tingkat kesesuaian, diketahui bahwa Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton memperoleh angka tertinggi dibandingkan dengan Program Keahlian yang lain.
Dari 10 variabel yang dianalisis untuk kemungkinan pengembangan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton, diketahui ada tiga variabel yang merupakan prioritas utama untuk dikembangkan/dibenahi, karena ketiga variabel tersebut oleh stakeholder dianggap sangat penting, namun pelaksanaannya belum memuaskan. Tiga variabel tersebut adalah: Pengadaan Ruang Kelas Baru (RKB), Pengadaan Perpustakaan dan Beasiswa untuk siswa kurang mampu.

Kata Kunci : Program Keahlian SMK, Potensi Unggulan Daerah.
 

Blogger news

Mobile Edition
By Blogger Touch